Sistematika Penyusunan PTK
Oleh:
Anonymous |
Saturday, November 23, 2013
Penelitian Tindakan Kelas saat ini sudah tidak asing lagi bagi guru. Karena
setiap individu guru, wajib hukumnya untuk bisa membuat karya ilmiah khususnya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas seakan-akan menjadi
hal yang ditakuti oleh guru. Padahal seharusnya penelitian ini layak untuk
diminati dan dicintai oleh para guru. Pertama, karena penelitian ini dapat
dilaksanakan tanpa harus meninggalkan tugas guru sebagai pendidik. Kedua, sebenarnya
para guru telah melaksanakan jenis penelitian ini hanya saja mereka belum
mendokumentasikannya secara baik.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi
sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin
inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen
Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya. PTK di
Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an.
Menurut Kemmis & Taggart (1988) penelitian tindakan adalah studi yang
dilakukan
untuk
memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara
sistematis,
terencana, dan dengan sikap mawas diri.Pendapat lain mengemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas atau classroom action research merupakan kajian
sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok
masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan merefleksi hasil
tindakannya (Hopkins 1993). Sedangkan menurut Suwarsih Madya (1998) penelitian
tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk
meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh
guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.
Karakteristik PTK meliputi: (1) dirancang untuk mengatasi permasalahan nyata,
(2) diterapkan secara kontekstual, (3) terarah pada peningkatan kinerja guru di
kelas, (4) bersifat fleksibel, (5) data diperoleh langsung dari pengamatan atas
perilaku dan refleksi, (6) bersifat situasional dan spesifik (Natawidjaya
1997).
Sistematika
Proposal PTK sebagai berikut.
1.
Judul
Judul
hendaknya singkat, jelas, dan sederhana.
2.
Latar Belakang Masalah
Dalam
latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan urgensi penanganan
permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkkan fakta
– fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini
maupun dari kajian pustaka.
3.
Permasalahan
Masalah
hendaknya benar – benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang
memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Uraian permasalahan yang ada
hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis
masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan
yang perlu di tangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam
bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut.
4.
Cara Pemecahan Masalah
Dalam
bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan
konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah.
5.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara dan akhir
tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan
yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Sebagai contoh dapat
dikemukakan PTK di bidang PAI yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam
mata pelajaran PAI melalui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya.
6.
Kajian Pustaka
Uraikan
dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari
usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan
penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan
penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dapat
dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan
tindakan yang diharapkan/diantisipasi.
7.Rencana
dan Prosedur Penelitian
Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan
objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas.
Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Tunjukkan
siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan
yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus
diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan
belajar di sekolah. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan
hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masingmasing anggota
peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam
penelitian tersebut.
8.
Jadwal Penelitian
Buatlah
jadwal kegiatan penelitian yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Gantt chart. Jadwal
kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.
9.
Biaya Penelitian
Kemukakan
besarnya biaya penelitian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan
penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian:
- Honorarium ketua, anggota maksimal 30%
- Biaya operasional minimal 30 %
- Biaya pembelian ATK maksimal 30%
- Lain-lain pengeluaran 10%
10.
Personalia Penelitian
Jumlah
personalia penelitian minimal 2 orang. Uraikan peran guru, jumlah waktu yang
digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama
personalia tim peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat
tugas.
Lampiran-lampiran
1.
Daftar Pustaka
2.
Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti
Daftar Rujukan
Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia
Depdiknas. (2005). Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan
Kelas
Classroom
Action Research). Jakarta: Ditjen Dikti
Asrori, Mansyur, dan Harun Rasyid. (2009) Penelitian Tindakan Kelas:
Peningkatan
Kompetensi Profesional Guru. Yogyakarta: Multipress
Kemmis, S & McTaggart, R. 1998. The Action Research Planner, Third
Edition.
Victoria:
Deakin University.
Natawidjaya, Rochman. 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung: IKIP
Bandung.