HIKMAH BULAN RAMADHAN: Kisah Realita Tentang Pengidap Penyakit Kronis Sembuh Karena Puasa

Oleh:   Anonymous Anonymous   |   Friday, July 11, 2014
Sebetulnya banyak penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan tentang manfaat puasa. Di antaranya adalah Dr. Nicolayev, guru besasr di The Moscow Psychiatric Institute. Nicolayev membandingkan dua kelompok penderita gangguan kejiwaan. Satu kelompok mendapat terapi medis, sedangkan kelompok yang lain mendapat terapi puasa yang dilakukan masing-masing selama 30 hari. Dari eksperimen itu disimpulkan bahwa pasien yang tidak dapat disembuhkan dengan terapi medis, dapat disembuhkan dengan terapi puasa. Selain itu, orang-orang tersebut juga tidak mengalami kekambuhan selama enam tahun kemudian.

Puasa juga dapat menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh, karena dalam puasa kita tidak boleh marah. Ternyata dalam kondisi marah akan terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedum menyempitkan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah denyut jantung,

Adrenalin juga dapat menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, penyakit jantung dan otak seperti stroke, dan juga penyakit jantung koroner lainnya.

Kisah Realita Tentang Pengidap Penyakit Kronis Sembuh Karena Puasa

Sulaiman Rogerz dari New York menuturkan pengalamannya: : Aku pernah mengalami penyakit disfungsi persendian tulang yang sangat kronis selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu, namun aku tidak bisa berjalan jauh dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal."
"Kemudian aku berkenalan dengan seorang kawan, namanya Zanji Irfani di sebuah jalan yang menuju masjid dan kami waktu itu sedang di bulan Ramadhan. Dia menganjurkan aku agar aku ikut berpuasa dengan harapan penyakitku bisa sembuh. Aku sangat terheran-heran dengan metode puasa itu sendiri, akan tetapi aku terus mempelajari aturan puasa Islam ini, karena aku merasa aturan puasa ini lebih menyejukkan hati dan juga aku merasa aturan puasa ini bisa mencegah munculnya zat-zat yang berbahaya dan menyeimbangkan hal-hal yang tidak stabil di dalam tubuh. Dua hal inilah masalah yang paling susah yang aku alami di New York."

"Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari waktu itu, aku hanya makan sayur-sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka puasa. Aku tidak makan apapun setelah itu kecuali ketika sahur. Akhirnya kini aku bisa berjalan jauh dam aku bersyukur bisa berjalan cepat. Dan akhirnya pun hilang semua nyeri yang aku alami selama ini. Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati penyakitku ini. Maka aku pun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-Nya.

Semoga kisah ini dapat memperteguh keimanan kita serta dapat meningkatkan kualitas amal ibadah puasa kita.

Tampilkan Komentar