Dua Kalimat Syahadat

Oleh:   Anonymous Anonymous   |   Wednesday, October 26, 2011

Dua syahadat adalah pusat dari segala inti, yang barang siapa terhalang dari dua syahadat maka terhalang baginya untuk mendapatkan  rahmat dari Allah Ta’ala .
Allah Ta’ala berfirman :
  
" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah Ta’ala, maka pasti Allah Ta’ala mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolongpun ". (QS. Al Ma'idah : 72).

       Adapun arti "La ilaha illallah" (tiada tuhan selain Allah) adalah meniadakan sifat ketuhanan (uluhiyah) dari selain Allah Ta’ala dan menetapkan sifat ketuhanan tersebut hanya semata kepada Allah Ta’ala.

Ketuhanan (uluhiyah) adalah suatu hal  yang pantas memiliki sifat-sifat yang sempurna secara keseluruhan, maka dari itu tidak ada tuhan yang wajib disembah melainkan hanya Allah Ta’ala semata. Tidak ada Dzat yang menciptakan dan memberi rizki kecuali Allah Ta’ala semata, tidak ada Dzat yang memberi dan mencegah kecuali Allah Ta’ala, dan tidak ada Dzat yang memberikan bahaya dan manfaat kecuali Allah Ta’ala, dan ketetapan ini berlaku diseluruh alam Muluk dan alam Malakut. Tidak seorangpun mampu menguasai sesuatu dilangit dan bumi walaupun hanya seberat biji atom, dan tidak ada yang dapat menyekutui-Nya dilangit dan bumi, dan tidak ada seorangpun yang membantu-Nya, memberi manfaat atau bahaya pada diri-Nya, dan mereka tidak akan bisa memiliki kematian, kehidupan dan kebangkitan dari kubur.

            Seandainya dimungkinkan bagi Allah Ta’ala yang maha suci mempunyai sekutu dalam sifat ketuhanan-Nya maka sekutu tersebut harus mempunyai sifat-sifat ketuhanan berupa pelaksanaan kekuasaan (qudroh), dan tersebarnya pengetahuan (ilmu) dan kehendak (iroodah) secara merata.  Hal tersebut menimbulkan perbedaan kehendak yang signifikan, tuhan yang satu  menghendaki wujudnya sesuatu sedangkan tuhan yang lain tidak menghendakinya. Karena mustahil ada dua keinginan yang berlawanan dapat berkumpul menjadi satu secara bersama-sama, Begitu pula mustahil dihasilkan sebuah kesimpulan dari dua keinginan tadi, karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan di alam semesta. Tidak terciptanya sesuatu di alam semesta merupakan hal yang batil. Hanya ada satu keputusan tuhan yang tersisa, dan hal ini adalah dalil pelaksanaan kekuasaan dan kepantasan Allah Ta’ala terhadap sifat ketuhanan. Secara logika, hal tersebut menunjukkan tercegahnya sekutu dalam ketuhanan menurut akal. Allah Ta’ala berfirman :
" Sekiranya ada dilangit dan dibumi tuhan-tuhan selain Allah Ta’ala, tentulah keduanya itu telah rusak binasa ". (QS. Al Anbiya' : 22).

Dan firman Allah Ta’ala :
 " Allah Ta’ala sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada Tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada Tuhan besertaNya, masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, sebagian dari Tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain ".
 (QS. Al Mu'minun : 91).
             Arti Sayyidina Muhammad Rosulullah adalah kamu harus meyakini bahwa Allah Ta’ala telah mengutus Nabi yang ummi ( tidak bisa baca tulis ) berasal dari bangsa arab, bersuku Quraisy,  dan keturunan bani Hasyim, yaitu Sayyidina Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam. Beliau diutus untuk seluruh jin dan manusia. Allah Ta’ala meneguhkannya dengan wahyu, dan mewajibkan kepada semua makhluk untuk mentaati semua perintah dan meninggalkan semua larangan beliau, dan membenarkan apa yang telah dikabarkan oleh beliau. Syahadat tauhid ( lafadz "La ilaha illallah" ) tidak akan sempurna jika tanpa disertai dengan persaksian terutusnya Sayyidina Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam .  
Sumber: Kitab Qul hazihi Sabili--Prof. Muhammad bin Alawi al-Maliki


Tampilkan Komentar