Doa Para Nabi dan Rasul

Oleh:   Anonymous Anonymous   |   Thursday, November 28, 2013
Tatkala menemui kesulitan dan dalam keadaan terdesak, orang-orang yang beriman tidak akan takut dan putus asa. Mereka tidak lagi khawatir pada apa yang akan terjadi keesokan harinya, sebab mereka memiliki keyakinan dan keimanan yang tinggi bahwa  sebenarnya sudah ada Penolong dan Pelindung buat dirinya. Mereka meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Maha Memberi Pertolongan, Maha Melindungi dan Maha Mengasihi hambaNya. Harapan dan usaha serta prasangka yang baik kepada Allah akan melahirkan solusi-solusi dari setiap permasalahan dengan jalan yang tidak disangka-sangka. 

Kepasrahan dan ketundukukan orang-orang beriman itu terkumpul dalam kalimat "Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'ma nashiir." Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar. 
 Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabatnya dalam firman-Nya,
 “(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. ” (QS. Ali ‘Imran: 173) 
 Sahabat Ibnu ‘Abbas, berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau ingin dilempar di neraka. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, 
  “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563) 
Menurut Bukhari, Ibn al-Munzir, al-Hakim dan al-Baihaqi, meriwayatkan Ibn Abbas berkata bahawa doa di atas merupakan kalimah yang terakhir diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. sebelum dicampakkan ke dalam api. 

Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud yang mengaku dirinya tuhan. Tatkala perintah Raja Namrud tersebut siap melumatkan jasad Nabi Ibrahim, tiba-tiba beliau didatangi oleh Malaikat Jibril, dengan memberi sebuah tawaran: "Maukah Anda saya bantu? niscaya kubantu kamu dari api"
 Akan tetapi Nabi Ibrahim menjawab "Aku tidak perlukan bantuanmu. Yang kuperlukan adalah bantuan Allah. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Sahihnya, seketika Nabi Ibrahim menyebut lafaz Hasbunallah wa ni'mal wakil, maka api itu pun menjadi sejuk bagi belliau.
Firman Allah, “mereka berkata: “Bakarlah dia dan belalah tuhan-tuhan kamu, jika betul kamu mahu bertindak membelanya!” Kami berfirman: “Hai api, jadilah engkau sejuk serta selamat sejahtera kepada Ibrahim!" Surah Al-Anbiya': 68-69
            Kalimat Hasbunallah wa ni’mal wakil juga diucapkan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika golongan kafir menakut-nakutkan Nabi tentang tentera bersekutu (pasukan Azhab)  dalam perang Khandaq di kota Madinah  yang akan menyerang Nabi s.a.w. Persiapan orang kafir sangat lengkap dengan kuda dan unta serta senjata yang banyak. Jumlah tenteranya 10,000 orang terdiri dari para pemuda yang gagah dan orang-orang yang berpengalaman perang. Mereka bergerak ke Madinah bertujuan menghancurkan Islam untuk selama-lamanya.
Berita kedatangan angkatan perang musuh  ini sampai kepada Rasulullah. Rasulullah kemudian SAW mengumpulkan sahabat berbincang untuk menentukan strategi dan taktik menghadapi musuh. Orang Islam dikumpulkan, kemudian terkumpul sebanyak 3,000 orang yang terdiri daripada orang tua, perempuan, anak-anak, bayi dan remaja. Peristiwa ini diceritakan seperti firmanNya;
orang-orang yang menta'ati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia (kaum Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Surah Ali Imran: 173-174
Pejuang Islam menghadapi tentara musyrikin yang berlipat-lipat jumlahnya dalam Perang Badar. Pembawa berita menakuti kaum muslimin dan Rasulullah, dengan mengabarkan jumlah tentara musyrikin yang banyak saat itu. Namun pasukan Islam tidak gentar sedikitpu, namun sebaliknya yang terjadi. Orang-orang Islam mengucapkan - "Hasbunallah wa ni'mal wakil" Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baik penolong. Hingga sejarahpun mencatat kemenangan umat Islam atas peperangan yang tidak seimbang itu.
              Menghilangkan keragu-raguan dan menyerahkan diri segala urusan kepada Allah, adalah sebuah proses keberimanan yang harus dilalui dan di latih terus menerus oleh seorang hamba yang mengaku beriman. Karena hanya dengan kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah kita akan mendapat pertolongan dan pemeliharaannya.
“ Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya (memeliharanya).” (QS. At-Thalaq:3)
"Hanya kepada Allah hendaklah kamu sekalian menyerahkan diri jika kamu sekalian adalah orang-orang yang beriman" (QS. Al-Maidah: 23)
Tiada yang mustahil bagi-Mu Wahai Allah, Dzat yang menguasai alam semesta, langit dan bumi. Ya Allah, jadikan aku dari hambaMu yang senatiasa berserah, Engkaulah sebaik-baik tempat untuk berserah diri dan memohon pertolongan. Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil Ni'mal Maula wa Ni'ma Nashiir.




Tampilkan Komentar