Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif II

Oleh:   Anonymous Anonymous   |   Monday, April 14, 2014
3.        Menurut Guba dan Lincoln (1981)
Guba dan Lincoln (dalam Imron Arifin, 1996) memberikan dua bentuk pembahasan yang menunjuk pada perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dua titik pandang tersebut yakni menyangkut perbedaan paradigma ilmiah (kuantitatif) dan alamiah (kualitatif) serta karakteristik metodologis yang terdapat pada kedua jenis penelitian tersebut.
a.         Perbedaan paradigma ilmiah dan alamiah
Ada tujuh gambaran utama yang membedakan paradigma berpikir antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ketujuh gambaran utama tersebut disertai dengan paradigma yang dikemukanan pada kedua jenis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1)        Teknik yang digunakan. Pada teknik yang digunakan paradigma yang dibangun dalam pandangan saintifik yakni kuantitatif, sedangkan dalam pandangan alamiah yaitu kualitatif.
2)        Kriteria kualitas. Kriteria kualitas yang dilihat dalam paradigma saintifik adalah ketat (rigor) atau eksak sedangkan paradigma alamiahnya yakni relevansi.
3)        Sumber teori. Mengenai sumber teori paradigma yang dibangun dalam pandangan saintifik adalah a priori atau up down sedangkan pada pandangan alamiah adalah dari dasar (grounded) atau bottom up.
4)        Persoalan kausalitas. Paradigma yang dibangun mengenai persoalan kausalitas dalam pandangan saintifik yakni dapatkah X menyebabkan Y, sedangkan paradigma alamiah yaitu apakah X menyebabkan Y dalam latar alamiah.
5)        Tipe pengetahuan yang digunakan. Dalam paradigma saintifik tipe pengetahuan yang digunakan adalah hanya diketahui oleh peneliti saja, sedangkan paradigma alamiahnya adalah diketahui bersama oleh peneliti dan subyek yang diteliti.
6)        Pendirian. Pandangan saintifik mengenai pendiriannya yaitu reduksionis sedangkan pandangan alamiahnya adalah ekspansionis.
7)        Maksud. Maksud atau tujuan yang hendak dicapai dalam pandangan saintifik adalah verifikasi dan dalam pandangan alamiah yaitu eksplanasi dan atau pemahaman.

b.        Karakteristik metodologis
Ada delapan karakteristik metodologis yang terdapat dalam pandangan saintifik dan alamiah, yaitu:
1)        Instumen. Instrumen yang dipakai dalam penelitian kuantitatif adalah kertas-pensil atau alat fisik lainnya, sedangkan pada penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri.
2)        Waktu penetapan pengumpulan data dan analisis. Pada penelitian kuantitatif waktu penetapan pengumpulan data dan analisis ditentukan sebelum penelitian, sedangkan pada penelitian kualitatif ditentukan selama dan sesudah pengumpulan data.
3)        Desain. Desain yang dibuat dalam penelitian kuantitatif bersifat pasti (preordinat) dan ketat, sedangkan dalam penelitian kualitatif yaitu fleksibel dan berkembang.
4)        Gaya. Gaya yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah gaya intervensi, sedangkan pada penelitian kualitatif gaya yang digunakan adalah gaya seleksi.
5)        Latar. Latar dalam penelitian kuantitatif adalah laboratorium atau lapangan sedangkan pada penelitian kualitatif yang menjadi latar penelitian yaitu alamiah.
6)        Perlakuan. Perlakuan yang dibuat dalam penelitian kuantitatif bersifat stabil, sedangkan pada penelitian kualitatif bervariasi.
7)        Satuan kajian. Pada penelitian kuantitatif satua kajiannya adalah variabel, sedangkan pada penelitian kualitatif yakni individu, kelompok, kawasan, gejala, pola dan sejenisnya.
8)        Unsur kontekstual. Unsur kontekstual dalam penelitian kuantitatif adalah kontrol, sedangkan dalam penelitian kualitatif unsur kontekstualnya adalah turut campu dalam undangan.

4.        Menurut Fry (1981)
Fry (dalam Imron Arifin, 1996) membandingkan antara paradigma  kualitatif dengan kuantitatif, sebagai berikut:
a.         Penelitian kualitatif menganjurkan metode kualitatif sedangkan penelitian kuantitatif menganjurkan penggunaan metode kuantitatif. Metode kualitatif mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial dan kemanusiaan (Creswell, 2010). Sementara itu, penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori-teori tertentu dengan meneliti hubungan antara variabel. Data-data angka statistik berdasarkan intrumen dari variable-variabel dianalisis dengan prosedur statistik. Laporan akhir dengan struktur yang ketat: pendahuluan, tinjauan pustaka/landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan (Cresswell, 2010).
b.        Penelitian kualitatif menggunakan paradigma fenomenologis dan verstehen dikaitkan dengan pemahaman perilaku manusia dari frame of reference aktor itu sendiri. Sedangkan penelitian kuantitatif memakai logika-posittivisme yakni melihat fenomena sosial dengan sedikit bagi pernyataan subjek individu-individu. Dalam metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis berarti bahwa peneliti “berupaya memahami makna peristiwa atau interaksi pada orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu” (Imron Arifin, 1996). Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia terhadap sebuah fenomena tertentu. Pandangan inilah yang mengharuskan peneliti untuk terlibat langsung dan relatif lama untuk mengembangkan pola-pola dan relasi makna dalam mengkaji sejumlah subjek” (Cresswell, 2010). Penelitian tidak hanya mengamati realitas yang terlihat/tampak/teramati (Sugiyono, 2010), tetapi sampai pada apa yang ada di balik yang kelihatan. Karenanya, realitas merupakan konstruksi atau interpretasi terhadap data yang teramati di lapangan.
c.         Observasi penelitian kualitatif tidak terkontrol dan naturalistik sementara dalam penelitian kuantitatif, penulisan terkontrol dan menonjol.
d.        Penelitian kualitatif bersifat subjektif sedangkan penelitian kuantitatif bersifat objektif. Dengan masuk dalam situasi yang diteliti, peneliti memahami bagaimana dan apa makna yang disusun oleh subjek tersebut dalam hidup kesehariannya. Penelitian kualitatif dikatakan subjektif karena dalam pandangan penelitian kualitatif, dunia ini dikuasai oleh angan-angan yang mengandung hal-hal yang bersifat simbolik (Imron Arifin, 1996). Peneliti harus mampu memahami simbol-simbol yang ada dan makna di balik simbol tersebut. Hal ini sangat bergantung pula pada cara si peneliti memahaminya.
e.         Penelitian kualitatif dekat dengan data sehingga merupakan perspektif insider sedangkan penelitian kuantitatif jauh dari data atau data merupakan perspektif outsider. Dekat dengan data berati penelitian menggunakan human instrumen dengan teknik observasi partisipan (Sugiyono, 2009). Peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Peneliti kualitatif dekat dengan data sebab ia memahami makna dengan terjun langsung di lapangan atau participant observation dengan wawancara mendalam (in deepth interview) dengan sumber data. Sedangkan pada penelitian kualitatif, ada jarak antara peneliti dan objek penelitiaan (Sugiyono, 2009). Peneliti dan yang diteliti bersifat independen sehingga responden yang memberikan data tidak dikenal oleh peneliti. atau dengan kata lain, peneliti kuantitatif tidak perlu turun langsung di lapangan melainkan melalui instrumen-instrumen atau kuesioner.
f.         Penelitian kualitatif merupakan grounded, orientasi diskoveri, eksplorasi, ekspansionis, deskriptif dan induktif; sedangkan penelitian kuantitatif tidak grounded, orientasi verifikasi, reduksionis, inferensial dan deduktif-hipotetik. Dengan Grounded theory, peneliti memproduksi teori umum dan asbstrak dari suatu proses, aksi atau interaksi tertentu yg berasal dari pandangan-pandangan partisipan. Peneliti harus menjalani tahap-tahap pengumpulan data dan penyaringan kategori atas informasi yang diperoleh (Cresswell, 2010). Ini berarti bahwa teori dikembangkan berdasarkan data atau fakta dari lapangan. Sedangkan penelitian kuantitatif berupaya memverifikasi atau membuktikan teori yang sudah ada, menguji hipotesis dengan analisa statistik pada data statistik.
g.        Penelitian kualitatif berorientasi pada proses sedangkan penelitian kuantitatif beroientasi pada hasil. Dengan terjun di lapangan, peneliti kualitatif berupaya mengikuti proses dan dinamika konteks penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kuantitatif, peneliti tidak masuk dalam dinamika sumber data yang ditelitinya.
h.        Validitas data pada penelitian kualitatif adalah data real, rich, dan deepth sedangkan dalam kuantitatif, reliabel yakni data dapat direplikasi dan hard. Data dalam penelitian kualitatif merupakan data real yang kaya karena peneliti melakukan wawancara mendalam sehingga mampu mengungkap makna yang tidak dapat disingkap oleh instumen non-human. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif instrumen yang digunakan dapat berupa kuesioser dengan pilihan jawaban tertutup.
i.          Penelitian kualitatif tidak dapat membuat generalisasi sedangkan penelitan kuantitatif dapat digeneralisasi dan studi multi kasus. Penelitian kuantitatif cenderung membuat generalisasi sedangkan kualitatif hanya transferability, hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu sehingga menekankan juga keluasannya (Sugiyono, 2009). Transferabilitas dalam kualitatif mengandung maksud bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks tertentu ini dapat diaplikasikan atau ditransfer ke konteks atau setting lain yang memiliki tipologi yang sama (Imron Arifin, 1996).
j.          Penelitian kualitatif bersifat holistik sedangkan penelitian kuantitatif bersifat partikularis. Kualitatif berdasarkan pada paradigma interpretatif yaitu bahwa suatu realitas tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah-pecah ke dalam variabel-variabel. Realitas merupakan suatu objek yang dinamis, utuh, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang teramati serta utuh atau holistik (Sugiyono, 2009). Partikularis dalam kuantitatif lebih menekankan pada hubungan antara variabel yang bersifat sebab akibat sementara dalam kualitatif lebih melihat interaksi yang saling mempengaruhi dan proses (Sugiyono, 2009).

Dari perbedaan uraian-uraian tersebut tampak bahwa penelitian kualitatif dan kuantitatif mempunyai perbedaan baik dalam hal dasar keilmuannya maupun teknik-teknik yang digunakan.  Kubu kualitatif memandang penelitian kuantitatif bersifat tohor, cetek, dan kurang validitasnya. Demikian pun sebaliknya penelitian kualitatif dipandang tidak representative, impresionistik, tidak reliable dan subyektif oleh kubu kuantitatif (Imron Arifin, 1996).

Tampilkan Komentar